Kerjasama menjawab pertanyaan
Soal-soal.
1.
Jelaskan bagaimana terbentuknya konsep / pengertian /
struktur kognitif dari salah satu ahli !
2.
Apa implikasi tahap perkembangan kognitif ( Piaget )
dalam pembelajaran ?
3.
Jelaskan empat faktor / kondisi yang mempengaruhi
perkembangan intelek !
4.
Jelaskan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi !
5.
Bagaimana keterkaitan perkembangan bahasa denagn berfikir
?
Jawab.
1.
Menurut Piaget tingkat perkembangan kognitif manusia terdiri dari periode :
1) Periode sensorimotor lebih kurang
sejak lahir sampai 2 tahun. Pada tingkat paling awal perkembangan kognitif
manusia sejak awal kehidupan manusia telah dibekali dengan seperangkat refleks
yang khas spesies manusia yang sangat bermanfaat untuk berinteraksi dengan
lingkungan.
2) Periode Praoperasional lebih kurang 2 – 7 tahun. Anak telah mampu
menguunakan simbol-simbol dalam pikiran untuk mempresentasikan benda benda atau
kejadian, merupakan jembatan ke periode berikutnya.
3) Periode Operasional konkret lebih kurang 7 – 11 tahun. Pada periode ini
dipersiapkan untuk menghadapi puncak perkembangan kognisi yaitu operasi,
peraturan peraturan, fungsi-fungsi, identitas – identitas , berubah menjadi
berbagai operasi ( tindakan yang diinternalisasi yang merupakan bagian struktur
yang terorganisir.
4) Periode Operasional Formal lebih kurang 11 – 15 tahun. Periode ini
merupakan periode terakhir dari perkembangan kognitif manusia . operasi mental
sudah maju selangkah yaitu mampu menggunakan hasil operasi konkret dan mampu
membuat hipotesos / pernyataan tentang berbagai hubungan logis yang ada. Jadi
sangat ilmiah sehingga yang dipentingkan dalam berfikir adalah proses pemecahan
maslah dan bukan hasilnya.
2.
Implikasi tahap perkembangan kognitif ( Piaget ) dalam pembelajaran. Sejak
awal kehidupan manusia telah dibekali dengan seperangkat refleks yang khas
spesies manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan. Tahap-tahapnya yaitu :
1) Tahap modifikasi berbagai refleks 0 – 1 bulan ,pada tahap ini bayi
memperkuat menggeneralisasikan dan membedakan tingkah laku yang berawal dari
refleks atau skema.
2) Tahap reaksi sirkuler pertama antara 1 – 4 bulan . pada tahap ini perilaku
diulang – ulang sehingga membentuk kebiasaan. Diseputar tubuh anak, contohnya
menghisap jari , kelak akan berkembang menjadi perilaku yang sistematis dan
terkoordinasi.
3) Tahap reaksi sirkulasi yang kedua
dari usia 4 – 8 bulan. Pada masa ini respon selalu ditujukan kedunia
luar . Misalnya menggoyangkan krincingan ,mengglindingkan bola . Dan bila suatu
gerakan menarik perhatian maka akan diulang – ulang . Pada situasi lain
,gerakan yang sudah dikuasai ini akan diulang kembali karena telah menjadi
bagian dari perbendaharaan perilaku.
4) Tahap koordinasi skema yang kedua. Pada masa ini anak mampu
mengkombinasikan beberapa skema ke dalam bentuk yang sangat majemuk untuk
mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian setiap gerakan ada perencanaan dan
tujuan.
5) Tahap reaksi sirkuler ketiga 12 – 18 bulan . pada masa ini anak senang
bereksperimen dengan lingkungannya anak menyukai benda-benda yang punya potensi
untuk dieksploitasi untuk mencapai tujuan ( gol ) . Dengan demikian anak akan
menemukan hal baru dengan cara bereksperimen secara aktif.
6) Tahap penggunaan cara – cara baru melalui kombinasi mental antara 18 – 24
bulan . Pada masa ini anak berpikir sebelum berbuat. Lagi pula eksplorasi
eksternal pada masa ini akan memberikan jalan bagi eksplorasi mental yang
bersifat internal. Dengan demikian berfikir kasat mata over thinking) akan
menjadi cara berfikir yang tersembunyi ( cover thingking ). Anak akan
menggunakan simbol mental untuk mempresentasikan objek atau kejadian.
3.
Empat faktor / kondisi yang mempengaruhi perkembangan intelek :
1) Inteligensi atau tingkat kecerdasan mempengaruhi kemampuan anak untuk
mengerti atau memahami sesuatu. Seseorang yang mempunyai inteligensi tinggi ia
akan lebih mudah menyerap informasi baru dan dapat mudah memahami. Seseorang
yang mempunyai inteligensi kurang , akan mengalami kesulitan menerima informasi
yang baru.
2) Kesempatan belajar yang diperoleh anak. Semakin banyak anak memperoleh
kesempatan belajar akan membantu perkembangan intelektualnya.
3) Tipe pengalaman yang didapat anak. Anak yang memperoleh pengalaman positif
akan membantu perkembangan intelek anak , dan sebaliknya anak yang memperoleh
pengalaman jelek (negatif) akan menghambat perkembangan intelektualnya.
4) Kepribadian anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu kerangka
acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Bila anak memandang
kehidupan ini secara positif anak akan berusaha lebih giat belajar untuk
mencapai cita-citanya . Anak yang berada di lingkungan orang yang belajarnya
bagus akakn mempengaruhi semangat belajar,dan sebaliknya anak yang berada di
lingkungan tidak mendukung pendidikan akan mengurangi semangat belajarnya.
4. Fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi . Bahasa merupakan media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan (perasaan,pendapat) dengan menggunakan simbol-simbol yang
disepakati bersama. Dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain
baik secara lisan,tulisan . dengan bahasa manusia dapat menyampaikan ide atau
pendapat. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan perasaannya kepada orang
lain.
5. Keterkaitan bahasa dengan berfikir. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat .
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : usia anak , kondisi keluarga ,
tingkat kecerdasan , status ekonomi keluarga, dan kondisi fisik anak terutama
dari segi kesehatannya . Dari beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa
perkembangan bahasa akan mempengaruhi proses berfikir anak. Misalnya anak yang
sehat akan dapat berbicara dengan baik dan lancar sehingga dapat berfikir
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar