Senin, 28 Desember 2015

PENINGKATAN DAN PEMELIHARAAN PERILAKU



A. PENATA AWAL DAN TUJUAN.
Pemeliharaan perilaku dapat dilakukan dengan berbagai cara ,diantaranya dengan menggunakan penguatan. Penguatan dapat diperoleh di sekitar individu baik berupa materi ataupun non materi,yaitu isyarat atau kegiatan. Ketepatan pemilihan penguatan tersebut akan menentukan kualitas pemeliharaan perilaku. Cara melakukan peningkatan perilaku adalah dengan menggunakan penguatan yang sesuai.
Selesai belajar ini diharapkan :
  1. Memahami prosedur pengukuhan positif.
  2. Memahami prinsip prosedur pengukuhan
  3. Memilih pengukuhan positif yang sesuai yang didukung.
  4. Memahami pengukuhan prosedur negative.
  5. Memahami prinsip pengukuhan negative.
  6. Memilih pengukuhan negative yang sesuai perilaku yang akan didukung.

B. PROSEDUR PENGUKUHAN POSITIF.
1. konsep prosedur pengukuhan positif.
Menurut Martin dan Pear.Pengukuhan positif adalah suatu peristiwa yang dihadirkan dengan segera yang mengikuti perilaku. Dan perilaku itu meningkat frekwensinya. Secara prinsip pengukuh positif menyatakan jika dalam suatu situasi seseorang melakukan sesuatu kemudian yang diikuti dengan segera pengukuh positif  ,maka cenderung seseorang itu akan mengulanginya.
Soetarlinah Sukadji 1983 menyatakan bahwa stimulus dihadirkan /terjadi sebagai akibat konsekwensi suatu perilaku.
Kesimpulan : pengukuhan positif adalah suatu dapat berupa benda atau peristiwa yang dihadirkan dengan segera sebagai konsekwensi perilaku dan dengannya perilaku itu meningkat frekuensinya.
Seorang siswa kelas satu biasanya gaduh dalam mengerjakan soal,suatu ketika ia mengerjakan dengan tenang ,gurunya dating memberikan tepukan yang hangat pada pundaknya.akhirnya pekerjaannya mendapat nilai baik . siswa tersebut kelak akan mengerjakan dengan tenang.
2 Prinsip prosedur pengukuhan positif.
Prinsip umum adalah kesegaran maksudnya bila perilaku yang telah diinginkan muncul dan akan dipelihara dan ditingkatkan.
Prinsip-prinsip :
a.    menyeleksi perilaku yang ditingkatkan.
b.    Menyeleksi pengukuh.
a.) Tersedia,
      b.) Dapat disajikan segera mengikuti perilaku yang diinginkan.
      c.) Dapat digunakan lagitanpa menyebabkan kejenuhan
      d.) Tidak membutuhkan hubungan waktu yang besar untuk mengolah
Menggunakan beberapa pengukuh secara feasible dan kapan  pengukuh digunakan.
c.    menggunakan pengukuh positif.
1)    menceritakan kepada individu.
2)    Memberi pengukuh.
3)    Menjelaskan perilaku.
4)    Menggunakan banyak pujian.

3. Implementasi pengukuh positif.
Pengukuh positif efektif penerapannya  jika mempertimbangkan syarat:
-       Menyajikan pengukuh seketika.
Alasan perilaku belum diselipi oleh perilaku lain pada saat mendapatan pengukuh. Akibatnya efek pengukuh lebih jelas dan tak terbagi. Pengukuh yang tertunda tetap efektif disebabkan dijembatani dengan janji pengukuh tersebut menyusul kemudian. Misalnya kupon hadiah belanja.
-       Memilih pengukuh yang tepat.
Tidak semua imbalan dapat menjadi pengukuh positif. Tiap individu mempunyai selera sendiri. Pengukuh bersyarat adalah stimulus yang meskipun awalnya netral tetapi karena berpasangan dengan pengukuh kuat bersyarat atau tidak ,stimuli ini mendapat pengukuhan. Contoh: Iwan dari keluarga pas-pasan ,ia bekerja kerascari nafkah . pengukuh yang wajar adalah gaji bukan ucapan janji.karena ucapan terimaksih tak berartibagi Iwan tetapi gaji lebih berarti. Contoh lain dalam pelajaran matematika tidak harus nilai tetapi misalnya dengan permen sebagai pengukuh.
Alternatif pilihan pengukuhan : - makanan, - benda konkret, - benda yang dapat ditukar sebagai pengukuh, - aktifitas, - tindakan bersifat sosial.
-       Mengatur situasi kondisional.
-       Menentukan kuantitas pengukuh.
-       Menangani persaingan asosiasi.
-       Mengatur jadwal pengukuhan.
-       Mempertimbangkan efek pengukuhan terhadap kelompok.
-       Menangani efek kontrol kontra soetarlinah Sukadji.

1.Makanan sebagai pengukuh.
Penggunaan makanan sebagai pengukuh positif ialah kemungkinan kekenyangan.menyebabkan pengukuh ini tidak efektif. Karena itu hendaknya sambil mempersiapkan gantinya, makanan dipasngkan dengan pujian dapat menjadi pemgukuh bersaarat.
2. benda kongkret sebagi pengukuh.
Contoh : anak senang mainan
3. benda yang dapat ditukarkan sebagai pengukuh.
Contohnya kepingan uang logam.
4. akfifitas atau acara sebagai pengukuh.
Contoh kegiatan yang menyenangkan.
5. Tindakan sosial sebagai pengukuh.
Contohnya dihadirkan orang lain dalam konteks sosial.

Keberatan lain penggunaan benda sebagai pengukuh menurut Soetarlinah  Sukadji ( 1983 ) diantara :
  1. ada keberatanmemberikan pengukuh bagi sesuatu yang merupakan kewajiban seseorang.
  2. Orang melakukan sesuata demi imbalan intrinsik.
  3. Pengukuhan mengajar orang menjadi tamak dan kikir. Tamak / kikir tidak mau bertindak bila tidak ada upahnya
  4. Penerima pengukuhan dengan benda akan mempraktekkan untuk memanipulasi orang lain.
  5. Memberi imbalan pada anak biar baik mengakibatkan anak melakukan yang jelek.

Keuntungan penggunaan pengukuhan( Martin dan Pear  1992 )
  1. Pengukuhan tetap efektif
  2. perilaku yang telah memperoleh pengukuhan, pengukuhan jadwal berselang.
  3. Indifidu akan lebih konsisten.
  4. Perilaku yang telah diberi pengukuh jadwal berselang lebih kuat ke situasi lingkungan yang natural

Macam-macam jadwal berselang : jadwal berjangka waktu ( interval scedhule ) dan jadwal berjangkla ulang ( ratio schedule ). Dari dua jadwal ini muncul empat macam jangka berulang : 1) berjangka waktu sama ( fixed interval schedule) 2) berjangka waktu berbeda (faried interval schedule ). 3) berjangka ulang sama (fixed ratio schedule ) dan 4) berjangka ulang berbeda-beda (varied schedule ).

1. Jadwal pengukuhan berjangka waktu .
Pada jadwal ini pengaturan pemberian pengukuhan berdasar lamanya tenggang waktu artinya bila perilaku sasaran timbul selama tenggang waktu tertentu perilaku tersebut mendapat penguat  (tidak peduli berapa kali perilaku tersebut timbul ).
Contoh jadwal pemberian yudisium setiap akhir semester bila mahasiswa belajar ( dibuktikan dengan mengikuti ujian ) ini  ialah timbul dengan frekwensi tinggi menjelang pemberian pengukuh.
Contoh lain disuatu asrama pengukuh diberikan setiap hari bila kamar telah dibersihkan. Bila inspeksi dilakukan tiap sore maka sepanjang pagi kamar berantakan ,baru dibenahi menjelang sore. Tetapi bila inspeksi dilakukan tidak menentu maka penghuni asrama cenderung membenahi secepat mungkindan secara teratur akan selalu rapi.

2. Jadwal Pengukuhan Berjangka Ulang.
Artinya pengukuh diberikan setelah mencapai mencapai cacah yang ditentukan. Bila cacah yang ditentukan sama dari suatu pengukuhan ke pengukuhan selanjutnya. Jadwal pengukuhan berjangka ulang berbeda bila penguatan berulang pada cacah yang ditentukan, dan cacah berbeda dari waktu ke waktu lain.
Contoh bila narapidana berhasil memecah lima batu ia otomatis mendapat pengukuh misalnya mendapat keringanan setengah hari  . akibat kejadian ini perilaku akan cepat berulang
Menanggulangi Efek Kontrol Kontra.
Kontrol kontra ialah kontrol atau pengaruh yang sadar atau tidak sadar dilakukan oleh subyek terhadap orang yang memberi pengukuhan ( atau hukuman ).
Bu Yani memberi pengukuh nilai bagi para mahasiswa yang menyelesaikan tugas pada waktunya. Mahasiswa-mahasiswa melakukan kontrol kontra dengan memberi penguat berupa pujian atas keberhasilan Bu Yanimengajar bila mereka mendapat nilai baik.


C. PROSEDUR PENGUKUHAN NEGATIF
    1. Pengertian Pengukuhan Negatif.
Pada pengukuhan positif penyajin penguat akan meningkatkan berulangnya perilaku sebaliknya pengukuhan negatif.
Kehadiran pengukuhan negatif sering terjadi pada kehidupan manusia pada umumnya . Manusia belajar berbagai perilaku karena dalam pengalaman hidupnya perilaku-perilaku ini dikuatkan oleh hilangnya stimulus aversif . orang meletakkan tangan di dahi bila silau, maka perilaku ini berulang bila merasa silau.  Orang masuk angin sekali mencoba menggosok dengan balsem cap lang ternyata sembuh maka perilaku ini berulang bila ia masuk angin . ini semua proses pengukuhan negatif.
Pengukuh negatif bermacam-macam bentuknya . segala hal yang tidak menyenangkan cenderung menjadi pengukuh negatif. Pengukuh negatif yang berbentuk sosial misalnya dicemberuti, dipelototi, dicemoohkan , disindir, diomeli, diancam. Misalnya diomeli terus menerus sampai perilaku sasaran timbul.
Perilaku anak sering sekali bersifat pengukuh negatif bagi orang tuanya . misalnya anak menangis keras-keras, baru berhenti bila mendapat perhatian ibunya . perhatian ibunya ini berulangbila nak menangis. Tangis atau kerewelan berhenti jika ayahnya menggertak , maka perilaku menggertak ini akan berulang pada ayah.
  2. Prinsip –prinsip Prosedur Pengukuh Negatif.
Prinsip-prinsip Pengukuh positif dan negative relative sama antara lain :
  1. menghadirkan dengan segera pengukuh negative. ( dalam kasus masuk angin )
  2. menentukan perilaku yang akan didukung untuk dihilangkan. ( rasa masuk angin merupakan stimulus yang segera dihilangkan).
  3. Menyeleksi pengukuh negatif yang akan dipakai.
  4. Menggunakan pengukuh negatif.
  3. Implementasi Pengukuhan Negatif.
Memerlukan banyak pertimbangan ,bahkan lebih banyak sebab adanya efek sampingan negatif yang mungkin timbul . faktor yang perlu dipertimbangkan : pemilihan kuantitas dan kualitas pengukuh, tidak tertundanya penghilangan / pengurangan efek aversif segera setelah perilaku timbul,jadwal penyajian, dan sebagainya.




Kelemahan pemilihan penguat negatif :
a.    Harus disajikan pengukuh negatif yang berupa stimulus aversif.sering tidak menyenangkan bagi penyaji sendiri misalnya ngomel tidak semua orang suka ngomel.
b.    Bila penyajian pengukuh positif berulang dapat menimbulkan kejenuhan atau kekenyangan . pengukuh negatif berulang menghilangkan daya aversif( terlalu sring diomeli maka telinga terbiasa menutup dari dalam,atau dianggap angin lalu ).
c.    Reaksi terhadap pengukuh negatif tidak selalu berupa perilaku sasaran . contoh reaksi agresi : ibu mengkritik terus-terusan dengan harapan anaknya mau ganti pakaian yang lebih rapih. Si anak tetap tidak mau mengganti pakaiannya ,malah ia marah-marah dan membentak ibunya. Contoh reaksi lain : Ibu Tati memberikan pengarahan yang oleh Tati dirasakan aversif . waktu Tati membantu ibunya menata meja. Rekasi Tati bukan menjadi trampil tetapi ia tidak lagi suka membantu ibunya untuk menata meja.
d.    Bila pengukuh negatif digunakan di sekolah maka pada anak akan tertanam asosiasi sekolah dengan hal-hal yang aversif. Pengukuhan negatif akan membentuk hubungan antar pemberi dan penerima ,dan antara penerima dengan lingkungan menjadi jelek.
e.    Untuk menghindari stimulus aversif dapat menimbulkan kecemasan ,yang bila keterlaluan dapat sampai ke penyimpangan perilaku yang lebih parah (seperti neurotis , psikosomatis, dan lain-lain ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOMBA LKSN 2021