Jumat, 22 Desember 2017

Selasa, 19 Desember 2017

Kelas Tunagrahita




Peserta didik kelas  tunagrahita  SLB Negeri Kendal mempunyai beberapa kesulitan belajar, yaitu :
  1. Kesulitan belajar dalam mata pelajaran PKn :
Siswa mempunyai kesulitan :
    1. Tidak dapat memberikan contoh perbuatan yang rukun.
    2. Tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana .
    3. Anak suka bermain dan mengganggu teman.
    4. Bila diberi tugas tidak mau melaksanakannya
Cara mengatasi kesulitan belajar :
a.       Siswa diberi contoh perbuatan rukun.
b.      Guru memberi contoh supaya anak dapat menjawab pertanyaan sederhana.
c.       Guru memberi nasehat supaya anak dapat bermain dengan rukun tidak suka menggangu teman di lingkungan sekitar.
d.      Siswa diberi tugas yang sederhana.

  1. Kesulitan belajar dalam bahasa.
    1. Sebagian besar siswa tidak dapat menulis,membaca, dan berhitung.
    2. Siswa sulit menirukan ucapan
    3. Siswa hanya dapat dilatih sesuai dengan kemampuannya.
Cara mengatasinya:
a.       Guru memberi contoh cara membaca kata-kata sederhana,
b.      Guru memberi contoh mengucapkan kata-kata sederhana.
c.       Siswa dilatih untuk menebalkan kata-kata sederhana.

  1. Kesulitan belajar dalam membilang
a.       Anak sulit untuk menghitung benda sampai lima.
b.      Siswa sulit menulis lambang bilangan satu sampai lima.
c.       Siswa kesulitan dalam memilih bentuk benda bola balok.
d.      Siswa kesulitan dalam menyebutkan bola dan balok.

Cara mengatasinya :
a.       Setiap hari siswa selalu dilatih untuk menghitung jari tangannya satu sampai lima.
b.      Dalam latihan menulis siswa dilatih untuk menebalkan garis lurus.
c.       Siswa disuruh menebalkan lambang bilangan yang sudah diberi titik-titik. Contoh   1 2 3 4 5
d.      Siswa dilatih untuk menunjukkan lambang bilangan 1 s.d 5.
e.       Dalam memilih bentuk benda contohnya bangun ruang bola dan balok, secara berulang-ulang guru memberi contoh benda yang sebenarnya.
f.       Dalam mengucapkan bola dan balok secara bergantian siswa dibimbing satu per satu untuk menirukan dengan menunjukkan bola dan balok.

  1. Kesulitan belajar dalam menentukan benda.
a.       Siswa sulit membedakan benda padat dan benda cair.
b.      Siswa sulit dalam menunjukkan benda padat.dan benda cair.
c.       Siswa sulit mengucapkan benda padat dan benda cair.
Cara mengatasinya :
a.       Guru membawa sebotol air bersih dan balok-balok sebagai alat peraga.
b.      Secara bergantian siswa maju ke depan kelas untuk menunjukkan benda padat dan benda cair .
c.       Sambil membawa benda padat siswa dibimbing untuk mengucapkan benda cair dan benda padat.
  1. Kesulitan Sosial.
a.       Kesulitan dalam menyebutkan namanya sendiri.
b.      Sulit dalam menyebutkan nam ibunya.
c.       Sulit dalam menyebutkan nama ayahnya.
d.      Sulit dalam menyebutkan nama kakak dan adiknya.
Cara mengatasinya :
a.       Setiap pagi saat mengisi presensi siswa ditanya namanya sendiri.
b.      Siswa ditanya nama ibunya?
c.       Siswa dilatih menyanyikan lagu satu-satu aku sayang ibu
d.      Siswa ditanya siapa nama kakak dan adiknya.

Kesimpulan :
            Dalam melaksanakan tugas mendidik, membimbing, dan mengajar siswa kelas I Tunagrahita sedang , guru harus aktif, kreatif dengan menggunakan beberapa media pembelajaran ( alat peraga ) sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Dalam menggunakan beberapa media pembelajaran siswa akan memperhatikan guru dalam menjelaskan materi yang diajarkan pada waktu itu. Secara berulang-ulang dengan penuh kesabaran siswa dibimbing untuk dapat menjawab pertanyaan sederhama secara bergantian.

            Dalam melatih kemampuan merawat diri secara berulang-ulang dengan tujuan agar siswa dapat mandiri,. Tidak tergantung pada orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Anak Tunagrahita



 Anak tunagrahita secara signifikan memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, maknanya bahwa perkembangan kecerdasan (Mental Age atau disingkat MA) anak berada di bawah pertumbuhan usia sebenarnya. (Chronological Age atau disingkat MA). Ralph Leslie Johns (1950: 271-272) menerangkan tentang MA dan CA, yaitu Chronological age: the number of years, weeks, days ang hours the individual has been in the world; mental age: his intellectual capacity in terms of his ability to do what average children of any given chronological age can do. Selanjutnya John (1950:300) menambahkan bahwa: Chronological Age: the duration of the person’s life from birth to the date under consideration; Mental Age: development in intelligence stated in terms of equaling the average child’s performance at any given chronological age. Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa CA adalah umur kelahiran yang dihitung mulai dari anak lahir sampai sekarang. MA adalah perkembangan kecerdasan yang berkenaan performance rata-rata yang diperlihatkan anak pada umur yang sama Untuk menentukan MA seseorang adalah dengan pengukuran psikologis khususnya tes inteligensi. misalnya: jika seorang anak berumur 8 tahun maka performance yang diperlihatkan oleh anak adalah sama dengan anak umur 8 tahun, ini berarti CA dan MA anak adalah sesuai. Contoh lain adalah jika seorang anak berusia (CA) 10 tahun dan skor tes inteligensinya sama dengan 10 tahun maka MA anak tersebut adalah 10 tahun. CA=MA, tetapi jika skor kecerdasan anak tersebut sama dengan anak usia 8 tahun maka kecerdasan anak ini terlambat 2 tahun.

Jalan Santai

Kegiatan Semesteran hari terakhir kelas 1 Tunagrahita jalan santai. Berikut dokumentasinya, saat beristirahat sebelum meneruskan perjalanan.








 

Kamis 14 Desember 2017







Hari Kamis 14 Desember 2017.


LOMBA LKSN 2021