A. PENATA AWAL DAN TUJUAN.
Pemeliharaan
perilaku dapat dilakukan dengan berbagai cara ,diantaranya dengan menggunakan
penguatan. Penguatan dapat diperoleh di sekitar individu baik berupa materi
ataupun non materi,yaitu isyarat atau kegiatan. Ketepatan pemilihan penguatan
tersebut akan menentukan kualitas pemeliharaan perilaku. Cara melakukan
peningkatan perilaku adalah dengan menggunakan penguatan yang sesuai.
Selesai
belajar ini diharapkan :
- Memahami prosedur pengukuhan positif.
- Memahami prinsip prosedur pengukuhan
- Memilih pengukuhan positif yang sesuai yang didukung.
- Memahami pengukuhan prosedur negative.
- Memahami prinsip pengukuhan negative.
- Memilih pengukuhan negative yang sesuai perilaku yang akan didukung.
B. PROSEDUR
PENGUKUHAN POSITIF.
1. konsep
prosedur pengukuhan positif.
Menurut Martin dan Pear.Pengukuhan
positif adalah suatu peristiwa yang dihadirkan dengan segera yang mengikuti
perilaku. Dan perilaku itu meningkat frekwensinya. Secara prinsip pengukuh
positif menyatakan jika dalam suatu situasi seseorang melakukan sesuatu
kemudian yang diikuti dengan segera pengukuh positif ,maka cenderung seseorang itu akan
mengulanginya.
Soetarlinah Sukadji 1983 menyatakan
bahwa stimulus dihadirkan /terjadi sebagai akibat konsekwensi suatu perilaku.
Kesimpulan : pengukuhan positif
adalah suatu dapat berupa benda atau peristiwa yang dihadirkan dengan segera
sebagai konsekwensi perilaku dan dengannya perilaku itu meningkat frekuensinya.
Seorang siswa kelas satu biasanya
gaduh dalam mengerjakan soal,suatu ketika ia mengerjakan dengan tenang ,gurunya
dating memberikan tepukan yang hangat pada pundaknya.akhirnya pekerjaannya
mendapat nilai baik . siswa tersebut kelak akan mengerjakan dengan tenang.
2 Prinsip
prosedur pengukuhan positif.
Prinsip umum adalah kesegaran
maksudnya bila perilaku yang telah diinginkan muncul dan akan dipelihara dan
ditingkatkan.
Prinsip-prinsip :
a. menyeleksi perilaku yang ditingkatkan.
b. Menyeleksi pengukuh.
a.) Tersedia,
b.) Dapat disajikan segera mengikuti
perilaku yang diinginkan.
c.) Dapat digunakan lagitanpa menyebabkan
kejenuhan
d.) Tidak membutuhkan hubungan waktu yang
besar untuk mengolah
Menggunakan beberapa pengukuh secara
feasible dan kapan pengukuh digunakan.
c. menggunakan pengukuh positif.
1)
menceritakan kepada individu.
2)
Memberi pengukuh.
3)
Menjelaskan perilaku.
4)
Menggunakan banyak pujian.
3. Implementasi pengukuh positif.
Pengukuh positif efektif
penerapannya jika mempertimbangkan
syarat:
-
Menyajikan pengukuh seketika.
Alasan perilaku belum diselipi oleh
perilaku lain pada saat mendapatan pengukuh. Akibatnya efek pengukuh lebih
jelas dan tak terbagi. Pengukuh yang tertunda tetap efektif disebabkan
dijembatani dengan janji pengukuh tersebut menyusul kemudian. Misalnya kupon
hadiah belanja.
-
Memilih pengukuh yang tepat.
Tidak semua imbalan dapat menjadi
pengukuh positif. Tiap individu mempunyai selera sendiri. Pengukuh bersyarat
adalah stimulus yang meskipun awalnya netral tetapi karena berpasangan dengan
pengukuh kuat bersyarat atau tidak ,stimuli ini mendapat pengukuhan. Contoh: Iwan dari keluarga pas-pasan ,ia bekerja
kerascari nafkah . pengukuh yang wajar adalah gaji bukan ucapan janji.karena
ucapan terimaksih tak berartibagi Iwan tetapi gaji lebih berarti. Contoh lain
dalam pelajaran matematika tidak harus nilai tetapi misalnya dengan permen
sebagai pengukuh.
Alternatif pilihan pengukuhan : -
makanan, - benda konkret, - benda yang dapat ditukar sebagai pengukuh, -
aktifitas, - tindakan bersifat sosial.
-
Mengatur situasi kondisional.
-
Menentukan kuantitas pengukuh.
-
Menangani persaingan asosiasi.
-
Mengatur jadwal pengukuhan.
-
Mempertimbangkan efek pengukuhan terhadap kelompok.
-
Menangani efek kontrol kontra soetarlinah Sukadji.
1.Makanan sebagai pengukuh.
Penggunaan makanan sebagai pengukuh
positif ialah kemungkinan kekenyangan.menyebabkan pengukuh ini tidak efektif.
Karena itu hendaknya sambil mempersiapkan gantinya, makanan dipasngkan dengan
pujian dapat menjadi pemgukuh bersaarat.
2. benda kongkret sebagi pengukuh.
Contoh : anak senang mainan
3. benda yang dapat ditukarkan sebagai pengukuh.
Contohnya kepingan uang logam.
4. akfifitas atau acara sebagai pengukuh.
Contoh kegiatan yang menyenangkan.
5. Tindakan sosial sebagai pengukuh.
Contohnya dihadirkan orang lain
dalam konteks sosial.
Keberatan lain penggunaan benda sebagai pengukuh menurut Soetarlinah Sukadji ( 1983 ) diantara :
- ada keberatanmemberikan pengukuh bagi sesuatu yang merupakan kewajiban seseorang.
- Orang melakukan sesuata demi imbalan intrinsik.
- Pengukuhan mengajar orang menjadi tamak dan kikir. Tamak / kikir tidak mau bertindak bila tidak ada upahnya
- Penerima pengukuhan dengan benda akan mempraktekkan untuk memanipulasi orang lain.
- Memberi imbalan pada anak biar baik mengakibatkan anak melakukan yang jelek.
Keuntungan penggunaan pengukuhan( Martin dan Pear 1992 )
- Pengukuhan tetap efektif
- perilaku yang telah memperoleh pengukuhan, pengukuhan jadwal berselang.
- Indifidu akan lebih konsisten.
- Perilaku yang telah diberi pengukuh jadwal berselang lebih kuat ke situasi lingkungan yang natural
Macam-macam jadwal berselang : jadwal
berjangka waktu ( interval scedhule ) dan jadwal berjangkla ulang ( ratio
schedule ). Dari dua jadwal ini muncul empat macam jangka berulang : 1)
berjangka waktu sama ( fixed interval schedule) 2) berjangka waktu berbeda
(faried interval schedule ). 3) berjangka ulang sama (fixed ratio schedule )
dan 4) berjangka ulang berbeda-beda (varied schedule ).
1. Jadwal pengukuhan berjangka waktu .
Pada jadwal ini pengaturan pemberian
pengukuhan berdasar lamanya tenggang waktu artinya bila perilaku sasaran timbul
selama tenggang waktu tertentu perilaku tersebut mendapat penguat (tidak peduli berapa kali perilaku tersebut
timbul ).
Contoh jadwal pemberian yudisium
setiap akhir semester bila mahasiswa belajar ( dibuktikan dengan mengikuti
ujian ) ini ialah timbul dengan
frekwensi tinggi menjelang pemberian pengukuh.
Contoh lain disuatu asrama pengukuh
diberikan setiap hari bila kamar telah dibersihkan. Bila inspeksi dilakukan
tiap sore maka sepanjang pagi kamar berantakan ,baru dibenahi menjelang sore.
Tetapi bila inspeksi dilakukan tidak menentu maka penghuni asrama cenderung
membenahi secepat mungkindan secara teratur akan selalu rapi.
2. Jadwal Pengukuhan Berjangka Ulang.
Artinya pengukuh diberikan setelah
mencapai mencapai cacah yang ditentukan. Bila cacah yang ditentukan sama dari
suatu pengukuhan ke pengukuhan selanjutnya. Jadwal pengukuhan berjangka ulang
berbeda bila penguatan berulang pada cacah yang ditentukan, dan cacah berbeda
dari waktu ke waktu lain.
Contoh bila narapidana berhasil
memecah lima batu ia otomatis mendapat pengukuh misalnya mendapat keringanan
setengah hari . akibat kejadian ini
perilaku akan cepat berulang
Menanggulangi Efek Kontrol Kontra.
Kontrol kontra ialah kontrol atau
pengaruh yang sadar atau tidak sadar dilakukan oleh subyek terhadap orang yang
memberi pengukuhan ( atau hukuman ).
Bu Yani memberi pengukuh nilai bagi
para mahasiswa yang menyelesaikan tugas pada waktunya. Mahasiswa-mahasiswa
melakukan kontrol kontra dengan memberi penguat berupa pujian atas keberhasilan
Bu Yanimengajar bila mereka mendapat nilai baik.
C. PROSEDUR PENGUKUHAN NEGATIF
1. Pengertian Pengukuhan Negatif.
Pada pengukuhan positif penyajin
penguat akan meningkatkan berulangnya perilaku sebaliknya pengukuhan negatif.
Kehadiran pengukuhan negatif sering
terjadi pada kehidupan manusia pada umumnya . Manusia belajar berbagai perilaku karena dalam pengalaman hidupnya
perilaku-perilaku ini dikuatkan oleh hilangnya stimulus aversif . orang meletakkan
tangan di dahi bila silau, maka perilaku ini berulang bila merasa silau. Orang masuk angin sekali mencoba menggosok
dengan balsem cap lang ternyata sembuh maka perilaku ini berulang bila ia masuk
angin . ini semua proses pengukuhan negatif.
Pengukuh negatif bermacam-macam
bentuknya . segala hal yang tidak menyenangkan cenderung menjadi pengukuh
negatif. Pengukuh negatif yang berbentuk sosial misalnya dicemberuti,
dipelototi, dicemoohkan , disindir, diomeli, diancam. Misalnya diomeli terus
menerus sampai perilaku sasaran timbul.
Perilaku anak sering sekali bersifat
pengukuh negatif bagi orang tuanya . misalnya anak menangis keras-keras, baru
berhenti bila mendapat perhatian ibunya . perhatian ibunya ini berulangbila nak
menangis. Tangis atau kerewelan berhenti jika ayahnya menggertak , maka
perilaku menggertak ini akan berulang pada ayah.
2. Prinsip –prinsip Prosedur Pengukuh
Negatif.
Prinsip-prinsip
Pengukuh positif dan negative relative sama antara lain :
- menghadirkan dengan segera pengukuh negative. ( dalam kasus masuk angin )
- menentukan perilaku yang akan didukung untuk dihilangkan. ( rasa masuk angin merupakan stimulus yang segera dihilangkan).
- Menyeleksi pengukuh negatif yang akan dipakai.
- Menggunakan pengukuh negatif.
3. Implementasi Pengukuhan Negatif.
Memerlukan banyak pertimbangan
,bahkan lebih banyak sebab adanya efek sampingan negatif yang mungkin timbul .
faktor yang perlu dipertimbangkan : pemilihan kuantitas dan kualitas pengukuh,
tidak tertundanya penghilangan / pengurangan efek aversif segera setelah
perilaku timbul,jadwal penyajian, dan sebagainya.
Kelemahan pemilihan penguat negatif
:
a.
Harus disajikan pengukuh negatif yang berupa stimulus
aversif.sering tidak menyenangkan bagi penyaji sendiri misalnya ngomel tidak
semua orang suka ngomel.
b.
Bila penyajian pengukuh positif berulang dapat
menimbulkan kejenuhan atau kekenyangan . pengukuh negatif berulang
menghilangkan daya aversif( terlalu sring diomeli maka telinga terbiasa menutup
dari dalam,atau dianggap angin lalu ).
c. Reaksi
terhadap pengukuh negatif tidak selalu berupa perilaku sasaran . contoh
reaksi agresi : ibu mengkritik
terus-terusan dengan harapan anaknya mau ganti pakaian yang lebih rapih. Si
anak tetap tidak mau mengganti pakaiannya ,malah ia marah-marah dan membentak
ibunya. Contoh reaksi lain : Ibu Tati memberikan pengarahan yang oleh Tati
dirasakan aversif . waktu Tati membantu ibunya menata meja. Rekasi Tati bukan
menjadi trampil tetapi ia tidak lagi suka membantu ibunya untuk menata meja.
d.
Bila pengukuh negatif digunakan di sekolah maka pada anak
akan tertanam asosiasi sekolah dengan hal-hal yang aversif. Pengukuhan negatif
akan membentuk hubungan antar pemberi dan penerima ,dan antara penerima dengan
lingkungan menjadi jelek.
e.
Untuk menghindari stimulus aversif dapat menimbulkan
kecemasan ,yang bila keterlaluan dapat sampai ke penyimpangan perilaku yang
lebih parah (seperti neurotis , psikosomatis, dan lain-lain ).