PERILAKU
Cara
mengubah perilaku : melalui modifikasi / cara mengubah perilaku dg menerapkan
prinsip belajar.
Sasaran
:
1.
Meningkatkan / menumbuhkan perilaku adaptif .
2.
Mengurangi atau menghilangkan perilaku tidak adaptif
Modifikasi
perilaku :
segala
tindakan yang bertujuan mengubah perilaku.
Usaha menerapkan prinsip belajar / psikologi.
Dua hal pokok : penerapan proses belajar.
Tehnik mengubah perilaku prinsip belj.
Analisis Fungsi.
Langkah awal modifikasi perilaku adalah analisis fungsi.
Tiga hal yg diungkap : faktor penyumbang perilaku ,
memelihara perilaku , dan tuntutan lingkungan.
Menurut Soetarlinah Soekadji :
Formula ABC
A ( Antecedent ) yang mencetuskan perilaku.
B ( Behavior ) perilaku yg dopermasalahkan.
C ( Consequence ) akibat yg diperoleh perilaku terjadi.
Macam-macam perubahan perilaku :
-
peningkatan perilaku
-
pemeliharaan perilaku
-
pengurangan / penghilangan perilaku.
-
Perkembangan / perluasan perilaku.
Keunggulan / Kelemahan Modifikasi Perilaku :
-
langkah direncanakan
-
perincian dapat diubah
-
tehnik gagal dapat segera dideteksi / dirubah
-
tehnik dapat diterangkan.
-
Waktu perubahan lebih singkat.
Kelemahan :
-
percobaan awal menggunakan binatang.
-
Tak semua perilaku manusia dpt diamati.
-
Perilaku manusia itu kompleks.
-
Tak semua tehnik modifikasi dapat diterapkan.
Tiga prinsip dasar pembentukan perilaku :
-
Melalui kondisioning.
-
Melalui kondosioning peran.
-
Melalui modelling
Modelling adalah perbaikan perilaku melalui pembentukan
perilaku kondisioning respon dan kondisioning operan.
Dasar modelling adalah teori belajar sosial.
Fase modelling :
- fase perhatian ( menimbulkan minat menarik ).
- fase retensi ( menyimpan aktif dlm memori )
- fase Reproduksi ( bayangan /kode simbolik )
- fase Motivasi ( meniru perilaku ).
PENINGKATAN DAN PEMELIHARAAN PERILAKU .
Pemeliharaan perilaku dapat
dilakukan dengan berbagai cara ,diantaranya dengan menggunakan penguatan baik
berupa materi ataupun non materi,yaitu isyarat atau kegiatan.
B. PROSEDUR
PENGUKUHAN POSITIF.
1. konsep prosedur
pengukuhan positif.
Menurut
Martin dan Pear.Pengukuhan
positif adalah suatu peristiwa yang dihadirkan dengan segera yang mengikuti
perilaku.
Soetarlinah
Sukadji 1983 menyatakan
bahwa stimulus dihadirkan /terjadi sebagai akibat konsekwensi suatu perilaku.
Kesimpulan : pengukuhan
positif adalah
suatu dapat berupa benda atau peristiwa yang dihadirkan dengan segera sebagai
konsekwensi perilaku dan dengannya perilaku itu meningkat frekuensinya.
2 Prinsip prosedur
pengukuhan positif.
Prinsip umum
adalah
kesegaran maksudnya bila perilaku yang telah diinginkan muncul dan akan
dipelihara dan ditingkatkan.
Prinsip-prinsip :
a. menyeleksi perilaku yang ditingkatkan.
b. Menyeleksi pengukuh.
a.) Tersedia,
b.) Dapat
disajikan segera mengikuti perilaku yang diinginkan.
c.) Dapat
digunakan lagitanpa menyebabkan kejenuhan
d.) Tidak
membutuhkan hubungan waktu yang besar untuk mengolah
c. menggunakan pengukuh positif.
1)
menceritakan kepada individu.
2)
Memberi pengukuh.
3)
Menjelaskan perilaku.
4)
Menggunakan banyak pujian.
3. Implementasi pengukuh positif.
syarat:
-
Menyajikan pengukuh seketika.
-
Memilih pengukuh yang tepat.
Pengukuh bersyarat adalah stimulus yang meskipun awalnya netral tetapi karena
berpasangan dengan pengukuh kuat bersyarat atau tidak ,stimuli ini mendapat
pengukuhan.
Alternatif pilihan pengukuhan : -
makanan, - benda konkret, - benda yang dapat ditukar sebagai pengukuh, -
aktifitas, - tindakan bersifat sosial.
-
Mengatur situasi kondisional.
-
Menentukan kuantitas pengukuh.
-
Menangani persaingan asosiasi.
-
Mengatur jadwal pengukuhan.
-
Mempertimbangkan efek pengukuhan terhadap kelompok.
-
Menangani efek kontrol kontra soetarlinah Sukadji.
1.Makanan sebagai pengukuh.
Penggunaan makanan sebagai pengukuh
positif ialah kemungkinan kekenyangan.menyebabkan pengukuh ini tidak efektif.
2. benda kongkret sebagi pengukuh.
Contoh : anak senang mainan
3. benda yang dapat ditukarkan sebagai pengukuh.
Contohnya kepingan uang logam.
4. akfifitas atau acara sebagai pengukuh.
Contoh kegiatan yang menyenangkan.
5. Tindakan sosial sebagai pengukuh.
Contohnya dihadirkan orang lain
dalam konteks sosial.
Keberatan lain penggunaan benda sebagai pengukuh menurut Soetarlinah Sukadji ( 1983 ) diantara :
Keuntungan penggunaan pengukuhan( Martin dan Pear 1992 )
1.
Pengukuhan tetap efektif
2.
perilaku yang telah memperoleh pengukuhan, pengukuhan
jadwal berselang.
3.
Indifidu akan lebih konsisten.
4.
Perilaku yang telah diberi pengukuh jadwal berselang
lebih kuat ke situasi lingkungan yang natural
Macam-macam jadwal berselang : jadwal
berjangka waktu ( interval scedhule ) dan jadwal berjangkla ulang ( ratio
schedule ). Dari dua jadwal ini muncul empat macam jangka berulang : 1)
berjangka waktu sama ( fixed interval schedule) 2) berjangka waktu berbeda
(faried interval schedule ). 3) berjangka ulang sama (fixed ratio schedule )
dan 4) berjangka ulang berbeda-beda (varied schedule ).
1. Jadwal pengukuhan berjangka waktu .
berdasar lamanya tenggang waktu
artinya bila perilaku sasaran timbul selama tenggang waktu tertentu perilaku
tersebut mendapat penguat (tidak peduli
berapa kali perilaku tersebut timbul ).
Contoh jadwal pemberian yudisium
setiap akhir semester bila mahasiswa belajar ( dibuktikan dengan mengikuti
ujian ) ini ialah timbul dengan
frekwensi tinggi menjelang pemberian pengukuh.
Contoh lain disuatu asrama pengukuh
diberikan setiap hari bila kamar telah dibersihkan. Bila inspeksi dilakukan
tiap sore maka sepanjang pagi kamar berantakan ,baru dibenahi menjelang sore.
Tetapi bila inspeksi dilakukan tidak menentu maka penghuni asrama cenderung
membenahi secepat mungkin dan secara teratur akan selalu rapi.
2. Jadwal Pengukuhan Berjangka Ulang.
Artinya pengukuh diberikan setelah
mencapai mencapai cacah yang ditentukan. Jadwal pengukuhan berjangka ulang
berbeda bila penguatan berulang pada cacah yang ditentukan, dan cacah berbeda
dari waktu ke waktu lain.
Contoh bila narapidana berhasil
memecah lima batu ia otomatis mendapat pengukuh misalnya mendapat keringanan
setengah hari . akibat kejadian ini
perilaku akan cepat berulang
Menanggulangi Efek Kontrol Kontra.
Kontrol kontra ialah kontrol atau
pengaruh yang sadar atau tidak sadar dilakukan oleh subyek terhadap orang yang
memberi pengukuhan ( atau hukuman ).
Bu Yani memberi pengukuh nilai bagi
para mahasiswa yang menyelesaikan tugas pada waktunya. Mahasiswa-mahasiswa
melakukan kontrol kontra dengan memberi penguat berupa pujian atas keberhasilan
Bu Yanimengajar bila mereka mendapat nilai baik.
C. PROSEDUR PENGUKUHAN NEGATIF
1.
Pengertian Pengukuhan Negatif.
Pada pengukuhan positif penyajin
penguat akan meningkatkan berulangnya perilaku sebaliknya pengukuhan negatif.
orang meletakkan tangan di dahi bila silau, maka perilaku ini berulang bila
merasa silau. Orang masuk angin sekali
mencoba menggosok dengan balsem cap lang ternyata sembuh maka perilaku ini
berulang bila ia masuk angin . ini semua proses pengukuhan negatif.
Pengukuh negatif yang berbentuk
sosial misalnya dicemberuti, dipelototi, dicemoohkan , disindir, diomeli,
diancam. Misalnya diomeli terus menerus sampai perilaku sasaran timbul.
Perilaku anak sering sekali bersifat
pengukuh negatif bagi orang tuanya . misalnya anak menangis keras-keras, baru
berhenti bila mendapat perhatian ibunya . perhatian ibunya ini berulangbila nak
menangis. Tangis atau kerewelan berhenti jika ayahnya menggertak , maka
perilaku menggertak ini akan berulang pada ayah.
2. Prinsip –prinsip Prosedur
Pengukuh Negatif.
Prinsip-prinsip
Pengukuh positif dan negative relative sama antara lain
a.
menghadirkan dengan segera pengukuh negative. ( dalam
kasus masuk angin )
b.
menentukan perilaku yang akan didukung untuk dihilangkan.
( rasa masuk angin merupakan stimulus yang segera dihilangkan).
c.Menyeleksi
pengukuh negatif yang akan dipakai.
d.
Menggunakan pengukuh negatif.
3. Implementasi Pengukuhan Negatif.
faktor yang perlu dipertimbangkan :
pemilihan kuantitas dan kualitas pengukuh, tidak tertundanya penghilangan /
pengurangan efek aversif segera setelah perilaku timbul,jadwal penyajian, dan
sebagainya.
Kelemahan pemilihan penguat negatif
:
a.
Sering tidak menyenangkan bagi penyaji sendiri misalnya
ngomel tidak semua orang suka ngomel.
b.
Dapat menimbulkan kejenuhan atau kekenyangan
c. Reaksi
terhadap pengukuh negatif tidak selalu berupa perilaku sasaran .
contoh reaksi agresi : ibu mengkritik terus-terusan dengan harapan anaknya mau
ganti pakaian yang lebih rapih. Si anak tetap tidak mau mengganti pakaiannya
,malah ia marah-marah dan membentak ibunya.
d.
Untuk menghindari stimulus aversif dapat menimbulkan
kecemasan ,yang bila keterlaluan dapat sampai ke penyimpangan perilaku yang
lebih parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar