Teknik Pengumpulan Data.
Tehnik
yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi pengamatan, wawancara, tanya
jawab, dokumen, dan ceramah. Yang masing-masing secara singkat diuraikan
sebagai berikut :
1. Pengamatan.
Pengamatan yang
peneliti lakukan adalah pengamatan berperan secara pasif. Pengamatan ini
dilakukan terhadap siswa ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas
maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti dengan mengambil tempat duduk paling belakang. Dalam
posisi itu peneliti dapat secara lebih leluasa melakukan pengamatan terhadap
aktifitas belajar mengajar siswa dan guru di kelas.
2. Wawancara.
Wawancara
dilakukan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupu kajian dokumen. Wawancara
dilakukan antara peneliti dan siswa. Wawancara dengan siswa dilaksanakan setelah melakukan
pengamatan pertama terhadap kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh
informasi tentang berbagai hal yang berkaiatan dengan pelaksanaan pembelajaran
konsep bangun ruang.
Selain untuk
mengidentifikasi permasalahan, wawancara dilakukan atas dasar hasil pengamatan
di kelas maupun kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada.
3. Tanya jawab.
Tanya jawab dapat
dinilai sebagai metode yang tepat apabila pelaksanaannya ditujukan untuk :
a. Meninjau ulang pelajaran atau
ceramah yang lalu, agar siswa memusatkan lagi perhatian pada jenis dan jumlah
kemajuan yang telah dicapai sehingga mereka dapat melanjutkan pelajarannya.
b. Menyelingi pembicaraan agar
tetap mendapatkan perhatian siswa, dengan perkataan lain untuk mengikut
sertakan mereka.
c. Mengarahkan pengamatan dan
pemikiran mereka.
4. Dokumen
Dokumen dilakukan
terhadap berbagai arsip yang ada seperti kurikulum, silabus,rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat guru. Buku- buku materi pelajaran, gambar bola dan
balok, soal test dan jawaban dari siswa
dan nilai yang diberikan guru. Dokumen diperlukan dalam rangka penelitian
tindakan kelas.
5. Test
Test tertulis
merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan baik soal maupun jawabannya. Dalam
menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai , memberi tanda, menggambar ,
dan sebagainya. Pemberian test dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil
yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran. Test diberikan pada awal
kegiatan penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa
dalam penggunaan media bola dan balok untuk meningkatkan penguasaan konsep
bangun ruang.
Validitas Data.
Agar data tentang
subyek penelitian yang diperoleh penulis dapat dikatakan sebagai data yang
valid maka penulis perlu melakukan pemeriksaan terhadap validitas data. Untuk
mengetahui data tentang keaktifan dan ketertiban siswa terhadap proses
pembelajaran konsep bangun ruang, penulis menggunakan lembar pengamatan siswa
saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk mengetahui kevalidan data
tentang bola dan balok penulis menggunakan hasil nilai pre test dan post test
pada setiap siklus.Dengan demikian maka diharapkan data yang penulis peroleh
benar-benar valid .
Teknik Analisis Data.
Analisis data yang
dilakukan penulis yaitu untuk mengolah, meneliti, melaporkan, dan membandingkan
hasil penelitian dari masing-masing siklus terhadap hasil pembelajaran sebelum
dan sesudah menggunakan media bola dan balok untuk meningkatkan penguasaan
konsep bangun ruang dalam proses pembelajaran.
Tehnik analisis
data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Dengan membandingkan nilai
antara nilai pre test dan nilai post test siklus pertama dan post test siklus
kedua.
Indikator Kinerja .
Indikator kinerja
dalam keberhasilan penelitian adalah mengalami peningkatan hasil belajar dari
sebelum menggunakan media bola dan balok dengan sekarang menggunakan media bola
dan balok dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang kelas I
tunagrahita sedang SLB negeri Kendal tahun pelajaran 2009 / 2010 dengan hasil
peningkatan sebagai berikut :
- Peningkatan nilai matematika khususnya dalam
konsep bangun ruang.
- Adanya peningkatan motivasi pembelajaran
setiap siklus sehingga hasilnya lebih baik.
- Dengan menggunakan media pendidikan dapat
membantu semangat belajar sehingga dalam bidang yang lain juga tertarik
untuk menggunakan media pendidikan.
Prosedur Penelitian
Dalam
pelaksanaan penelitian penulis menggunakan tahap-tahap siklus 1 dan siklus 2
sebagai berikut :
- Siklus 1
a. Perencanaan.
Kegiatan perencanaan yang penulis lakukan adalah mempersiapkan Rencana
pembelajaran yang berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media
bangun ruang bola dan balok, lembar kerja siswa, lembar penilaian, dan lembar
pengamatan.
b. Pelaksanaan.
Penulis berperan
sebagai guru memasuki kelas kemudian mengambil langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut :
1) Kegiatan awal
Pembelajaran dengan melakukan kegiatan mengucapkan salam, mengisi presensi,
appersepsi
2) Kegiatan inti.
Guru menjelaskan materi bangun ruang dengan media bola dan balok. Guru
memperkenalkan media bola dan balok siswa memperhatikannya. Guru menunjukkan
bola dengan menjelaskan bahwa bola ini di dalamnya boleh diisi dengan beberapa
macam benda misalnya air, pasir ,dan lain-lain. Sisi bola hanya ada satu. Balok
mempunyai enam sisi. Di dalam balok juga didisi dengan beberapa benda yang bisa
diukur atau dihitung isinya. Siswa disuruh maju untuk menunjukkan bola dan
balok secara bergantian dengan dibimbing guru. Guru memberi kesimpulan tentang bangun
ruang bola dan balok. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas. Bila ada siswa yang belum jelas guru menjelaskan
lagi tentang bangun ruang.
3) Kegiatan akhir
Guru menutup proses pembelajaran dengan melakukan aktifitas bersama dengan
siswa. Guru memberi tugasd untuk dikerjakan di rumah agar siswa rajin belajar.
Guru mengakhiri proses pembelajaran untuk mengalihkan ke mata pelajaran
berikutnya.
c. Observasi.
Dalam observasi penulis melakukan pengamatan saat proses pembelajaran
berlangsung. Penulis menggunakan lembar pengamatan yang berisi aspek-aspek yang
dilakukan siswa saat mengikuti proses pembelajaran meliputi : keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, ketertarikan siswa dalam menguasahi kompetensi dan
kepercayaan dirinya dalam mengerjakan lembar kerja. Siswa yang kurang aktif
dalam mengerjakan tugas dari guru diberi bimbingan agar bisa mengerjakan lebih
baik lagi.