Senin, 23 November 2015

Anak Tunagrahita



I.PENGERTIAN
          Banyak istilah yang dapat digunakan untuk menyebut kondisi tunagrahita. Terbelakang mental adalah istilah yang lebih populer. Tuna berasal dari bahasa jawa yang berarti rugi atau kurang. Dan mental berasal dari bahasa asing berarti jiwa ( kemampuan jiwa ). Kemudian ditemukan istilah Grahita dari bahasa sanksekerta mirip dengan mental.
          Peristilahan  tunagrahita :
·        Lemah pikiran
·        Terbelakang mental
·        Bodoh atau dungu
·        Pandir
·        Tolol
·        Oligofrenia
·        Mampu didik
·        Mampu latih
·        Ketergantungan penuh
·        Mental subnormal
·        Defisit mental
·        Defisit kognitif
·        Cacat mental
·        Defisiensi mental
·        Gangguan intelektual

Anak tunagrahita adalah mereka yang mengalami penyimpangan standar deviasi, yaitu mereka yang ber IQ 70 kebawah dan mereka yang ber IQ antar 71 – 85 yang disebut boderline.



II. KLASIFIKASI ANAK TUNAGRAHITA.
Kemampuan anak tunagrahita kebanyakan diukur dengan test Stanford Binet dan Skala Wechler :
1.   Tunagrahita Ringan.
Kelompok ini memiliki IQ antara 68 – 52. anak terbelakang mental ringan dapat dididik menjadi tenaga kerja seperti : pekerjaan pertanian, peternakan, pekerjaaan rumah tangga. Anak tunagrahita ringan dapat bekerja di pabrik-pabrik. Pada umumnya anak tuna grahita ringan tidak mengalami gangguan fisik. Anak Tuna Grahita rngan dapat bersekolah di SLB dilayani pada kelas khusus dengan guru dari pendidikan
2.   Tuna Grahita Sedang.
Anak tunagrahita sedang disebut juga embisil . Kelompok ini memiliki IQ 51-36. Anak tunagrahita sedang bisa mencapai perkembangan 7 tahun.mereka dapat dididik mengurus diri sendiri. Melindungi diri sendiri dari bahaya seperti menghindari kebakaran . Anak Tunagrahita sedang tidak dapat belajar secara akademik. Seperti belajar membaca,menulis dan berhitung. Dapat dididik mengurus diri sendiri seperti mandi, makan, minum menyapu,membersihkan perabot rumah tangga. 
3.   Tuna Grahita Berat.
Kelompok ini disebut Tunagrahita berat sering disebut juga idiot. Memiliki kemampuan IQ antara 32 – 30. anak ini memerlukan bantuan perawatan secara total. Memerlukan perlindungan dari bahaya

Pembagian anak tuna grahita umumnya menggunakan tingkat inteligensi. Sering kita dengar pembagian tersebut umumnya adalah : Idiot, Imbisil, debil.
Ada pula yang sering menyebut anak ini dengan bodrline, mild, moderate, severe, proufound.
Berdasar tipe klinis ada kita kenal cretin, microcephal, macrocephal, mongoloid, dan cerebral palsy.



III. INTELIGENSI Dan AKIBAT KELEMAHANNYA.

Inteligensi sesungguhnya bukan saja menggambarkan daya intelektual atau kemampuan berfikir, tetapi juga menggambarkan daya penyesuaian diri,kemampuan mengembangkan diri ,dan kemampuan menyerap norma sosial . kepekaan anak tunagrahita menerima informasi yang komplek mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam pengorganisasian bahan yang dipelajari. Oleh karena itu sulit bagi nak menangkap informasi yang kompleks.

IV.PERKEMBANGAN FISIK ANAK TUNAGRAHITA.

Perkembangan fisik anak tunagrahita tertinggal jauh oleh anak normal  . ada pula yang menyamai anak normal. Diantara yang menyamai atau hampir menyamai anak normal adalah fungsi perkembangan jasmani dan motorik. Perkembangan motorik dan jasm,ani anak tunagrahita tidak secepat nak normal. Perkembangan motorik anak mencakup dua hal yaitu kelompok pertama adalah berjalan, melompat, melempar dan kelaompok kedua adalah menulis,menyulam ,menggunting.
Gerakan yang kita lakukan hampir setiap hari secara otomatis namun bagi anak tunagrahita harus mempelajari secara khusus. Artinya mereka mengalami gangguan dalam gerakan motoriknya.

V. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TUNAGRAHITA

Bahwa anak tunagrahita banyak mengalami gangguan dalam perkembangan bahasa. Anak tunagrahita umumnya kesulitan dalam menggunakan bahasa  sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa sederhana yang sering digunakan. Anak tunagrahita lambat tidak seperti anak normal.

VI. EMOSI PENYESUAIAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN ANAK TUNAGRAHITA.

Pada anak tunagrahita ringan kehidupan emosinya tidak jauh dengan anak normal akan tetapi tidak sekaya anak normal. Anak tunagrahita dapat memperlihatkan kesedihan tapi sukar menggambarkan suasana terharu. Mereka bisa mengekspresikan kegembiraan ,tetapi sulit mengungkapkan kekaguman.

VII. DAMPAK KETUNAGRAHITAAN.

Orang yang paling banyak menanggung beban akibat ketunagrahitaan adalah orang tua dan keluarga anak tersebut. Oleh karenma itu dikatakan penanganan anak tunagrahita merupakan psikiatri keluarga. Keluarga anak tunagrahita berada dalam resiko mereka menghadapi resiko yang berat. Saudara-saudara anak tersebut pun menghadapi hal-hal yang bersifat emosional.
Pada umumnya masyarakat kurang mengacuhkan anak tunagrahita. Bahkan tidak dapat membedakan dari orang gila secara umum. Orang tua tidak mempunyai gambaran mengenai masa depan anak tunagrahita. Mereka kurang mengetahui layanan yang dibutuhkan oleh anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOMBA LKSN 2021