UNSUR GIZI DALAM MAKANAN DAN
FUNGSINYA
BAGI KEHIDUPAN
Ilmu gizi
merupakan pengetahuan yang mempelajari hubungan antara makanan dan kesehatan
tubuh. Kecukupan kandungan gizi menurut kebutuhan tubuh pada setiap orang
berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin, maupun taraf fisiologis
seseorang.
Kebutuhan gizi
orang tua dengan pemuda berbeda, remaja lebih banyak daripada orang tua.
Demikian juga kebutuhan giziwanita jauh lebih sedikit dibanding kebutuhan kaum
pria. Tetapi kebutuhan gizi wanita hamil lebih banyak dibanding dengan
kebutuhan gizi wanita yang tidak hamil.
Kebutuhan gizi
juga tergantung pada taraf fisiologis seseorang artinya seseorang yang memiliki
beban kerja fisik lebih berat membutuhkan gizi yang lebih banyak dibanding
orang lain yang beban kerja fisik lebih ringan.
Kebutuhan zat
gizi bagi seseorang terdiri atas karbohidrat , protein , lemak ,vitamin, dan
mineral yang diperoleh melalui makanan dan minuman. Dilihat dari fungsinya
unsur-unsur gizi dalam makanan dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut :
1.
sumber zat pembangun
2.
zat tenaga
3.
zat pengatur dan pelindung.
Sumber zat pembangun sel adalah :
a.
zat putih telur.
b.
Mineral dan air.
Sumber zat gizi yang memberikan tenaga:
a.
Hidrat arang ( karbohidrat )
b.
Lemak
c.
Zat putih telur
Sumber zat pengatur dan pelindung :
Berbagai jenis vitamin yang ada dalam
makanan . vitamin bukan merupakan untuk membangun sel tubuh manusia . Vitamin
digunakan untuk membangun sel tubuh manusia . Vitamin digunakan untuk mengatur
fungsi alat alat tubuh.
Masing-masing faktor tersebut pengaruhnya
terhadap status gizi seseorang dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh langsung misalnya pengaruh perilaku gizi terhadap status gizi. Bayi
yang suliot makan dan minum berlangsung relatif lama dapat dipastikan ia akan
menderita kekurangan gizi , bahkan menderita gizi buruk. Pengaruh secara tidak
langsung misalnya pengaruh perilaku gizi terhadap status gizi melalui faktor
makanan anak maupun makanan dan minuman, tetapi karena ia berasal dari keluarga
miskin tidak ada makanan maka dapat dipastikan dampaknya yaitu memiliki status
gizi kurang.
Contoh lain :
Ø Persediaan
makanan ada daya beli ada tetapi keadaan kesehatan sakit tidak mau makan dalam
waktu yang lama sehingga dapat mengakibatkan perilaku / status gizi buruk.
Ø Daya beli ada
kesehatan baik, tetapi baranmg yang tidak ada perilaku gizi kurang
mengakibatkan status gizi buruk.
Ø Daya beli
kurang,persediaan barang tidak ada, perilaku gizi kurang baik ,maka status gizi
tidak baik
Ø Daya beli uang
ada banyak tetapi persediaan barang atau pangan kurang jadi status gizi kurang
baik.
Ø Daya beli uang
banyak tetapi perilaku gizi kurang baik maka satus gizi kurang baik.
Ø Daya beli uang
banyak tetapi keadaan kesehatan kurang
baik, status gizi kurang baik.
Ø Persediaan
pangan ada ,daya beli tidak ada maka status gizi kurang baik.
Ø Persediaan
pangan ada, daya beli ada tetapi perilaku gizi kurang baik maka status gizi
kurang baik.
Ø Perilaku
gizi baik persediaan pangan ada daya
beli tidak ada maka status gizi kurang baik .
Ø Daya beli kuat
persediaan pangan ada tetapi perilaku gizi kurang baik dapat menyebabkan status
gizi kurang baik.
Ø Perilaku gizi
baik, daya beli ada, persediaan pangan tidak ada status gizi kurang baik.
Faktor ketersediaan pangan dipengaruhi
oleh :
a.
Produksi
b.
Pengelola pasca panen.
c.
Pemasaran
d.
Transportasi.
e.
Komunikasi.
f.
Eksport import.
Faktor daya beli dipengaruhi oleh :
a.
Kesempatan kerja
b.
Tingkat upah tenaga kerja
c.
Tingkat harga bahan kebutuhan makanan
d.
Jumlah anggota keluarga.
Faktor perilaku gizi dipengaruhi oleh :
a. Tingkat pendidikan
b. Tingkat informasi
c. Unsur budaya.
d.
Unsur kebiasaan.
Faktor ketersediaan pangan :
a.
daya beli
b.
faktor perilaku seseorang
c.
tingkat konsumsi
d.
status gizi
Faktor yang ikut mempengaruhi status
gizi adalah :
a.
keadaan fisiologias individu
b.
penyakit
c.
keracunan / kesehatan individu.
d.
Kemampuan memperoleh pelayanan kesehatan.
e.
Pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar