LAYAR KOMPUTER
YANG MENGANCAM
MATA SI KECIL
SUMBER DARI MAJALAH AYAH BUNDA
Garis Besar Isi Artikel
Kebanyakan
main games di komputer ternyata bisa menyebabkan kelelahan otot mata alias “
osthenopia “. Boleh dibilang komputer sudah jadi salah satu bagian gaya hidup , termasuk juga anak . Belum genap
usia anak sekolah , sudah piawai bermain games di komputer.
Nah
tersihirnya si kecil dalam waktu cukup lama di depan layar komputer mau tak mau
ikut mempengaruhi otot-otot matanya.
Benarkah mata bisa lelah ?
Sebenarnya mata bekerja mirip kamera yakni menangkap
bayangan benda. Bayangan atau informasi gambar yang diterima mata akan masuk
melalui seperangakat kamera di mata berupa kornea, pupil , dan lensa mata yang
transparan.
Masalahnya untuk melihat dalam jarak dekat
seperti melihat layar komputer perlu kerja ekstra dari lensa dan otot mata .
Kerja ekstra apa sih ?
ü Lensa mata harus
mencembung untuk mencari fokus yang dilihatnya.
ü Kedua bola mata
harus bekerjasama menyatukan bayangan saat mata melihat obyek dalam jarak dekat
, apalagi jika obyeknya kecil.
ü Menggerakkan bola
mata ke arah bayangan yang datang agar tampak jelas. Misalnya untuk mengikuti
games di komputer , bola mata si kecil harus bolak-balik ke kanan atau ke kiri.
Sebetulnya sejak
lahir sampai usia setahun ,mata bayi termasuk rabun dekat karena bayangan jatuh
di belakang retina. Benda-benda dalam jarak dekat ( kurang dari 30 cm ) akan
terlihat kurang jelas, jika otot matanya dalam keadaan relaks . Untuk melihat
benda sedekat itu dengan jelas ,mau tidak mau lensa dan otot-otot mata harus
berusaha keras agar bayangan jatuh di retina. Kalau begitu apa bahayanya ?
Khususnya balita
yang pada dasarnya masih rabun dekat secara fisiologis mungkin tidak akan
terasa apa-apa pada awalnya. Namun bayangkan saja jika otot matanya dipaksa
untuk bekerja terus menerus selama berjam-jam di depan layar komputer akibat si
kecil bermain games yang gerakannya sangat cepat dan terus-menerus .
Belum lagi jarak
antara mata dengan layar komputer biasanya cukup dekat. Kalau sudah begitu ,
lengkaplah sudah derita sang mata. Lelahnya makin menjadi-jadi.
Anak tak mampu mengatakan .
Ketegangan yang
ditimbulkan dalam permainan games di layar komputer ,sering membuat anak-anak
jarang berkedip . jika permainannya seru si kecil seolah-olah tersihir dan
tenggelam di dunianya sendiri. Matanya jadi tak bosan-bosan memelototi layar
komputer.
Padahal kedipan
mata punya arti tersendiri dalam pemeliharaan kesehatan mata. Bagaimana tidak?
Mata kan dilindungi secara otomatis oleh berbagai bagian , seperti kelopak mata
,alis serta bulu mata. Proses mengedip pun jadi melindungi mata agar tidak
mudah kering.
Memang air mata
berguna untuk membersihkan kotoran yang masuk ke mata ,melumasi mata,
melindingi mata (karena mengandung anti bakteri dan antibodi ), mengandung
nutrisi (glukosa ,elektrolit, dan enzim protein ),serta sebagai media
“transportasi” oksigen dan udara. Jika pasokan air mata kurang dan pelumasan
mata menurun apalagi dalam jangka lama ,maka kesehatan matapun terganggu.
Mata yang jarang
berkedip keasyikan memelototi komputer akan mengalami penguapan berlebihan.
Apalagi tempat ruangan itu ber AC , penuh kepulan asap rokok,debu dan sebagainya.
Selain terasa kering penglihatan akam buram plus kemampuan melihat pun menurun.
Sering dianggap penyakit lain.
Kelelahan kerja
otot mata dan lensa mata bisa muncul dalam berbagai bentuk. Memang begitu si
kecil mengeluh pusing , tengkuknya sakit dan mual , biasanya langsung dibawa ke
dokter. Setelah dirontgen kepalanya ternyata kondisinya baik-baik saja. Namun
karena tetap pusing ,mual bahkan kadang mutah ,barulah dokter menganjurkan
periksa mata. Ternyata si anak menderita rabun dekat . dan rabun dekat ini
diperparah denagn kebiasaan bermain games dengan jarak layar yang teramat dekat
dengan matanya.
Adakah pengaruh
bila menggunakan filter di depan layar komputer. Ternyata cara ini tidak
sepenuhnya mencegah kelelahan otot mata. Penelitian di Amerika Serikat terhadap
25.000 orang pengguna komputer memang menunjukkan ,filter tidak berpengaruh
dalam mencegah kelelahan otot.
Jadi bukan tak
mungkin kalau si kecil yang sehari-harinya terpaku di depan komputer bermain
games atau suatu ketika akan mengeluh pusing,penglihatan tak jelas ,mual-mual
sampai pingsan. Bisa jadi ia tidak
menderita penyakit serius , melainkan terganggu akibat kebiasaan berlama-lama
di depan komputer.
Dari artikel di
atas kita dapat mengambil beberapa masukan
begitu berbahayanya bila anak kita terlena di dalam bermain games baik
permainan di depan komputer khususnya maupun media elektronik lainnya seperti
televisi dan tempat penyewaan permainan games yang saat ini jumlahnya sangat
banyak.
Seperti kita
ketahui sekarang makin berkembangnya kemajuan jaman dan orang
tidak mau ketinggalan jaman sehingga mau tidak mau berusaha memiliki
sarana komputer. Dengan adanya sarana komputer ini memang bermanfaat sekali ,
namun jika kita terlena tanpa kontrol atas pemakaian komputer ini bisa jadi
justru akan merugikan kita sendiri. Juga sarana lainnya misal televisi di rumah
kita , kemudian sarana persewaan permainan play station ( PS ).
Dengan terlalu
banyak memelototi suatu obyek dalam hal ini mata anak kita untuk melihat
permainan games baik di komputer , televisi maupun tempat penyewaan permainan ,
mata kita khususnya akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Untuk itu
perlu perhatian khusus bagi anak kita sewaktu ia bermain games, minimal perlu
diatur lama dan kapan ia boleh bermain.
Kalau tidak
biasanya seorang anak akan terlena bila sudah berada di depan komputer,
televisi, atau play station. Ia akan lupa waktu saat bermain games. Tentu saja
dalam hal ini mata si kecil akan bekerja keras dalam waktu lama untuk menikmati
permainan games mereka. Maunya mereka sampai dapat menyelesaikan permainan
games. Dan namanya permainan tidak ada habisnya. Semakin lama semakin menarik
dan maunya terus akan melakukan permainan itu sampai tuntas. Bagi si kecil kita
bermain adalah kebiasaannya , untuk itu perlu kita awasi dan cermati permainan
mereka tentu saja permainan yang boleh mana yang tidak boleh mana.
Dari kenyataan
yang ada bahwa penggunaan komputer bila tidak tepat penggunaan dan cara
menggunakan maka akan berakibat yang kurang baik. Untuk itu kita harus berusaha
secara maksimal di dalam mengawasi anak dalam bermain game , memberikan
pengarahan ,dan mengatur mereka saat berada di depan komputer , televisi atau
bermain play station ( PS ). Banyak pula yang berpendapat bila berlama-lama
berada di depan komputer maka mata akan terasa lelah dan capai.
Sekolah saat ini
mulai penggunaan komputer untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran sehingga
anak mulai menggunakan sarana komputer dalam ekstrakurikuler ,mau tidak mau ia
akan meminta orang tuanya untuk segera memiliki juga komputer. Setelah memiliki
komputer maka ia akan melakukan beberapa hal :
Ø Ia akan mulai
sering berada di depan komputer , untuk mempraktekkan apa yang diterima di
sekolah.
Ø Ia akan mulai
mencari permainan game di komputer untuk dimainkannya karena dunia mereka
adalah permainan.
Ø Ia akan lupa
waktu berada di depan komputer.
Tinjauan dari
Pediatri Klinik.
Apabila
seseorang anak mengeluh mengadu sebaiknya orang tua segera tanggap dan
melakukan sesuatu yang terbaik . Anak mengeluh mata sakit ,pusing, mual
,sebaiknya segera dibawa ke dokter atau paling tidak menganjurkan untuk banyak
istirahat. Dengan harapan dapat mengurangi rasa kelelahan dan perasaan lain
yang mengganggu kesehatan anak . hal ini juga bertujuan agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan pada diri anak.
Tinjauan
dari Pediatri Pencegahan.
Pencegahan
adalah lebih baik daripada pengobatan. Hal ini berarti kita berusaha mencegah
penyakit dengan cara menjaga kemungkinan-kemungkinan yang dapat
menyebabkan seseorang sakit. Dengan kata lain bisa mengarahkan pada anak
untuk tidak terlalu sering dan terlalu dekat berada di depan komputer,
televisi, atau play station. Seorang anak sebaiknya dibimbing dalam
kesehariannya .
Tinjauan
Pediatri Sosial.
Dengan
juga merebaknya tempat permainan play station akan berakibat buruk pada banyak
orang, khususnya kalangan usia anak. Untuk itu diharapkan dalam rangka
mengurangi pengaruh buruk dari tempat permainan play station , masyarakat juga
bisa ikut berpartisipasi dengan jalan misalnya menyewakan games namun mengatur
waktu yang terbatas. Juga bisa dengan cara membatasi setiap anak boleh hanya
bermain satu jam sehari. Bagi orang tua dapat mengatur waktu anak dalam
menonton televisi maupun bermain games di depan komputer.
Kesimpulan
Beberapa hal dari
artikel di atas dapat disimpulkan :
1)
Kita perlu waspada pada saat anak bermain games di depan
komputer.
2)
Kita perlu mengawasi dan memberi pengarahan saat anak
melihat televisi.
3)
Kita perlu mengawasi anak saat anak bermain game dengan
play station.
4)
Dengan terlalu sering si kecil melihat atau bermain games
yang dilakukan akan mengganggu kesehatan matanya.
5)
Memberikan penjelasan perlunya menjaga kesehatan mata
untuk demi masa depannya.
6)
Gaya hidup yang modern /mengikuti perkembangan jaman dalam
hal sarana dan sarana elektronik misal komputer , televisi , play station , dan
sebagainya perlu pengawasan yang lebih ketat.
7)
Apabila anak merasa / mengeluh pusing perlu kita waspadai
segeralah diperiksakan ke dokter
8)
Di sekolah-sekolah yang saat ini telah menggunakan sarana
komputer diharapkan melakukan pengawasan yang ketat atas penggunaan komputer di
dalam pelajarannya.
Layar Komputer yang Mengancam Mata si
Kecil
Kebanyakan main games di komputer ternyata bisa menyebabkan ‘kelelahan otot mata’ alias asthenopia. Kalau dibiarkan berlarut-larut, akibatnya bisa cukup serius.
Boleh dibilang, komputer sudah jadi salah satu bagian dari gaya hidup Anda, termasuk juga anak. Lihat saja, belum genap usia sekolah, ia sudah begitu piawai bermain games di komputer.
Nah, ‘tersihirnya’ si kecil dalam waktu yang cukup lama di depan layar komputer mau tak mau ikut mempengaruhi otot-otot matanya. “Bagi anak-anak, keadaan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan yang mungkin tak pernah Anda duga sebelumnya,” ujar dr. Rosdeni Arifin, Sp.M, Wakil Ketua Komite Medik, Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong.
Benarkah mata bisa lelah?
Sebenarnya, mata bekerja mirip kamera, yakni menangkap bayangan benda. Bayangan atau informasi gambar yang diterima oleh mata akan masuk melalui seperangkat ‘kamera’ di mata, berupa kornea, pupil dan lensa yang transparan. Nah, organ-organ ini berhubungan erat kerjanya dengan otot-otot mata.
Masalahnya, untuk melihat dalam jarak dekat, seperti melihat layar komputer, perlu kerja ekstra dari lensa dan otot mata. Kerja ekstra apa sih?
- Lensa mata harus mencembung untuk mencari fokus benda yang akan dilihatnya .
- Kedua bola mata harus bekerja sama untuk menyatukan bayangan saat mata melihat obyek dalam jarak dekat. Apalagi, jika obyeknya cukup kecil.
- Menggerakkan bola mata ke arah bayangan yang datang, agar tampak jelas. Misalnya, untuk mengikuti games di komputer, bola mata si kecil harus ‘bolak-balik’ ke kanan atau ke kiri.
Sebetulnya sejak lahir sampai usia setahun, mata bayi termasuk rabun dekat karena bayangan jatuh di belakang retina. Benda-benda dalam jarak dekat (kurang dari 30 cm) akan terlihat kurang jelas, jika otot matanya dalam keadaan relaks. Untuk melihat benda sedekat itu dengan jelas, mau tidak mau lensa dan otot-otot mata harus berusaha keras agar bayangan jatuh di retina. Kalau begitu, apa bahayanya?
Khusus balita, yang pada dasarnya masih rabun dekat secara fisiologis, mungkin tidak akan terasa apa-apa pada awalnya. “Namun, bayangkan saja, jika otot matanya ‘dipaksa’ untuk bekerja terus menerus selama berjam-jam di depan layar komputer akibat si kecil bermain games yang gerakannya sangat cepat danterus menerus,” tutur dr. Rosdeni, Bagian Mata RSUD Cibinong.
Belum lagi, jarak antara mata dengan layar komputer biasanya cukup dekat. Kalau sudah begitu, lengkaplah sudah ‘derita’ sang mata. Lelahnya makin menjadi-jadi.
Anak tak mampu mengatakan
Ketegangan yang ditimbulkan dalam permainan games di layar komputer, seringkali membuat anak-anak jarang berkedip. Jika permainannya seru, si kecil seolah-olah ‘tersihir’ dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Matanya jadi tak bosan-bosannya memelototi layar komputer.
Padahal nih, kedipan-kedipan mata punya arti tersendiri dalam pemeliharaan kesehatan mata. Bagaimana tidak? Mata ‘kan dilindungi secara anatomis oleh berbagai bagian, seperti kelopak mata, alis serta bulu mata. Proses mengedip pun juga melindungi mata agar tidak mudah kering.
Memang, air mata berguna untuk membersihkan kotoran yang masuk ke mata, melumasi mata, melindungi mata (karena mengandung antibakteri dan antibodi), mengandung nutrisi (glukosa, elektrolit, dan enzim protein), serta sebagai media ‘transportasi’ oksigen dan udara. Jika pasokan air mata kurang dan pelumasan mata menurun, apalagi dalam jangka lama, maka kesehatan mata pun terganggu. Sesekali sih mungkin masih tak terasa. Namun, lama kelamaan akan menimbulkan keluhan juga.
Nah, mata yang jarang mengedip akibat keasyikan memelototi layar komputer akan mengalami penguapan berlebihan. Lengkap sudah ‘penderitaan’ mata si kecil kalau ruangan tempatnya mengutak-atik komputer itu ber-AC, penuh kepulan asap rokok, debu, dan sebagainya. Kok bisa begitu? Selain terasa kering, penglihatannya akan buram plus kemampuan melihat pun menurun. “Padahal, anak kecil biasanya belum bisa bilang keluhan yang dirasakannya. Jika dibiarkan berlarut-larut, bisa terjadi gangguan penglihatan yang menetap,” kata dr. Rosdeni.
Sering dianggap penyakit lain
Kelelahan kerja otot mata dan lensa mata memang bisa muncul dalam berbagai bentuk (untuk jelasnya, simak “Inilah Beberapa Gejala Lelahnya Mata”). Tak heran ‘kan kalau gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit lainnya.
Memang, begitu si kecil mengeluh pusing, tengkuknya sakit dan mual, biasanya Anda langsung membawanya ke dokter anak. Setelah dirontgen kepalanya, ternyata kondisinya baik-baik saja. Namun, karena ia tetap pusing, mual, bahkan kadang-kadang muntah, barulah dokter menganjurkan agar ia diperiksa matanya. “Ternyata, si anak menderita rabun dekat. Dan, rabun dekatnya itu diperparah dengan kebiasaannya bermain game dengan jarak layar yang teramat dekat dengan matanya,” tutur dr. Rosdeni.
Adakah pengaruhnya bila menggunakan filter di depan layar komputer? Ternyata, cara ini tidak dapat sepenuhnya mencegah kelelahan otot mata. Penelitian di Amerika Serikat terhadap 25.000 pengguna komputer memang menunjukkan, filter tidak terlalu berpengaruh dalam mencegah kelelahan otot mata.
Jadi, bukan tak mungkin kalau si kecil yang sehari-harinya selalu terpaku di depan komputer bermain game suatu ketika akan mengeluh pusing, penglihatan tak jelas, mual-mual sampai pingsan. Bisa jadi, ia tidak menderita penyakit serius, melainkan terganggu akibat kebiasaannya berlama-lama di depan komputer. Memang sih komputer perlu dikenal anak sejak dini. Namun demi kesehatannya, sebaiknya diatur saja jam-jam bermainnya. Kalau tidak, matanya yang jadi ‘korban’. Lagi-lagi, semua ini tergantung Anda!
Kebanyakan main games di komputer ternyata bisa menyebabkan ‘kelelahan otot mata’ alias asthenopia. Kalau dibiarkan berlarut-larut, akibatnya bisa cukup serius.
Boleh dibilang, komputer sudah jadi salah satu bagian dari gaya hidup Anda, termasuk juga anak. Lihat saja, belum genap usia sekolah, ia sudah begitu piawai bermain games di komputer.
Nah, ‘tersihirnya’ si kecil dalam waktu yang cukup lama di depan layar komputer mau tak mau ikut mempengaruhi otot-otot matanya. “Bagi anak-anak, keadaan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan yang mungkin tak pernah Anda duga sebelumnya,” ujar dr. Rosdeni Arifin, Sp.M, Wakil Ketua Komite Medik, Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong.
Benarkah mata bisa lelah?
Sebenarnya, mata bekerja mirip kamera, yakni menangkap bayangan benda. Bayangan atau informasi gambar yang diterima oleh mata akan masuk melalui seperangkat ‘kamera’ di mata, berupa kornea, pupil dan lensa yang transparan. Nah, organ-organ ini berhubungan erat kerjanya dengan otot-otot mata.
Masalahnya, untuk melihat dalam jarak dekat, seperti melihat layar komputer, perlu kerja ekstra dari lensa dan otot mata. Kerja ekstra apa sih?
- Lensa mata harus mencembung untuk mencari fokus benda yang akan dilihatnya .
- Kedua bola mata harus bekerja sama untuk menyatukan bayangan saat mata melihat obyek dalam jarak dekat. Apalagi, jika obyeknya cukup kecil.
- Menggerakkan bola mata ke arah bayangan yang datang, agar tampak jelas. Misalnya, untuk mengikuti games di komputer, bola mata si kecil harus ‘bolak-balik’ ke kanan atau ke kiri.
Sebetulnya sejak lahir sampai usia setahun, mata bayi termasuk rabun dekat karena bayangan jatuh di belakang retina. Benda-benda dalam jarak dekat (kurang dari 30 cm) akan terlihat kurang jelas, jika otot matanya dalam keadaan relaks. Untuk melihat benda sedekat itu dengan jelas, mau tidak mau lensa dan otot-otot mata harus berusaha keras agar bayangan jatuh di retina. Kalau begitu, apa bahayanya?
Khusus balita, yang pada dasarnya masih rabun dekat secara fisiologis, mungkin tidak akan terasa apa-apa pada awalnya. “Namun, bayangkan saja, jika otot matanya ‘dipaksa’ untuk bekerja terus menerus selama berjam-jam di depan layar komputer akibat si kecil bermain games yang gerakannya sangat cepat danterus menerus,” tutur dr. Rosdeni, Bagian Mata RSUD Cibinong.
Belum lagi, jarak antara mata dengan layar komputer biasanya cukup dekat. Kalau sudah begitu, lengkaplah sudah ‘derita’ sang mata. Lelahnya makin menjadi-jadi.
Anak tak mampu mengatakan
Ketegangan yang ditimbulkan dalam permainan games di layar komputer, seringkali membuat anak-anak jarang berkedip. Jika permainannya seru, si kecil seolah-olah ‘tersihir’ dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Matanya jadi tak bosan-bosannya memelototi layar komputer.
Padahal nih, kedipan-kedipan mata punya arti tersendiri dalam pemeliharaan kesehatan mata. Bagaimana tidak? Mata ‘kan dilindungi secara anatomis oleh berbagai bagian, seperti kelopak mata, alis serta bulu mata. Proses mengedip pun juga melindungi mata agar tidak mudah kering.
Memang, air mata berguna untuk membersihkan kotoran yang masuk ke mata, melumasi mata, melindungi mata (karena mengandung antibakteri dan antibodi), mengandung nutrisi (glukosa, elektrolit, dan enzim protein), serta sebagai media ‘transportasi’ oksigen dan udara. Jika pasokan air mata kurang dan pelumasan mata menurun, apalagi dalam jangka lama, maka kesehatan mata pun terganggu. Sesekali sih mungkin masih tak terasa. Namun, lama kelamaan akan menimbulkan keluhan juga.
Nah, mata yang jarang mengedip akibat keasyikan memelototi layar komputer akan mengalami penguapan berlebihan. Lengkap sudah ‘penderitaan’ mata si kecil kalau ruangan tempatnya mengutak-atik komputer itu ber-AC, penuh kepulan asap rokok, debu, dan sebagainya. Kok bisa begitu? Selain terasa kering, penglihatannya akan buram plus kemampuan melihat pun menurun. “Padahal, anak kecil biasanya belum bisa bilang keluhan yang dirasakannya. Jika dibiarkan berlarut-larut, bisa terjadi gangguan penglihatan yang menetap,” kata dr. Rosdeni.
Sering dianggap penyakit lain
Kelelahan kerja otot mata dan lensa mata memang bisa muncul dalam berbagai bentuk (untuk jelasnya, simak “Inilah Beberapa Gejala Lelahnya Mata”). Tak heran ‘kan kalau gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit lainnya.
Memang, begitu si kecil mengeluh pusing, tengkuknya sakit dan mual, biasanya Anda langsung membawanya ke dokter anak. Setelah dirontgen kepalanya, ternyata kondisinya baik-baik saja. Namun, karena ia tetap pusing, mual, bahkan kadang-kadang muntah, barulah dokter menganjurkan agar ia diperiksa matanya. “Ternyata, si anak menderita rabun dekat. Dan, rabun dekatnya itu diperparah dengan kebiasaannya bermain game dengan jarak layar yang teramat dekat dengan matanya,” tutur dr. Rosdeni.
Adakah pengaruhnya bila menggunakan filter di depan layar komputer? Ternyata, cara ini tidak dapat sepenuhnya mencegah kelelahan otot mata. Penelitian di Amerika Serikat terhadap 25.000 pengguna komputer memang menunjukkan, filter tidak terlalu berpengaruh dalam mencegah kelelahan otot mata.
Jadi, bukan tak mungkin kalau si kecil yang sehari-harinya selalu terpaku di depan komputer bermain game suatu ketika akan mengeluh pusing, penglihatan tak jelas, mual-mual sampai pingsan. Bisa jadi, ia tidak menderita penyakit serius, melainkan terganggu akibat kebiasaannya berlama-lama di depan komputer. Memang sih komputer perlu dikenal anak sejak dini. Namun demi kesehatannya, sebaiknya diatur saja jam-jam bermainnya. Kalau tidak, matanya yang jadi ‘korban’. Lagi-lagi, semua ini tergantung Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar