Selasa, 26 Januari 2016

Peranan Orientasi Mobilitas



PERANAN  ORIENTASI DAN  MOBILITAS (OM)
 DALAM PENDIDIKAN  DAN  REHABILITASI ANAK TUNA NETRA

Pengertian .
Orientasi  adalah  : proses penggunaan indera –indera yang masih berfungsi di dalam menetapkan posisi diri dalam lingkungannya  dengan semua obyek  yang penting di lingkungannya .
Orientasi banyak menggunakan proses berfikir , untuk mengingat tanda tanda atau ciri ciri  tertentu yang ada pada lingkungan  orientasi mobilitas adalah : kemampuan , kesiapan , dan mudahnya bergerak , serta berpindah  tempat .
Mobilitas juga berarti  kemampuan  bergerak dan berpindah tempat dalam suatu lingkungan.  Mobilitas banyak  menggunakan proses fisik, yakni  berpindah tempat /berjalan .
Jadi Orientasi dan Mobilitas (OM) adalah : proses penggunaan indera yang masih berfungsi  dalam menetapkan posisi diri  di lingkungannya dengan semua obyek yang penting , sehingga mudah untuk bergerak dan berpindah tempat.

Dalam melakukan Orientasi  terjadi proses kognitif  ( berfikir )  antara lain  : persepsi, analisa, seleksi, perencanaan, dan melaksanakan.
Mobilitas : merupakan daya dan kesiapan untuk melakukan gerak.
Mobilitas bermanfaat  bagi pengembangan fisik dan mental.

PERANAN ORIENTASI DAN MOBILITAS (OM )  DALAM PENDIDIKAN  DAN  REHABILITASI  ANAK TUNA NETRA.
Kemampuan  mobilitas yang tinggi dalam segala aspek kehidupan  merupakan dambaan  bagi setiap individu , tidak terkecuali bagi penyandang tuna netra.
Bagi orang awas , kemampuan mobilitas  telah dipelajari sejak lahir dan berkembang pesat sampai dewasa .
Apakah hal itu juga berlaku bagi penyandang tuna netra ?
Tuna Netra adalah seorang yang  karena sesuatu hal tidak dapat  menggunakan  matanya sebagai  saluran utama  dalam memperoleh informasi  dari lingkungannya.
Karena ketuna netraan yang disandangnya secara otomatis  ia akan mengalami keterbatasan  dalam hal :
-          Memperoleh informasi.
       -     Memperoleh pengalaman baru .
-          Interaksi dengan lingkungan ,
-          Dalam bergerak  serta berpindah tempat.
Oleh karena itu , dalam perkembangannya  Tuna netra mengalami  hambatan  atau  sedikit tertinggal  dibanding dengan  orang awas.
Untuk dapat bersaing dan  seimbang dengan orang awas,  maka penyandang Tuna netra perlu belajar  dan dilatih secara khusus  dalam hal mengenal lingkungan , dan   berpindah tempat serta  bergeerak  dengan benar, baik, efektif  dan aman. Hal tersebut dikenal dengan istilah Orientasi dan Mobvilitas ( OM ).
Latihan Orientasi dan Mobilitas  ( OM ) merupakan program yang Integral  dalam Pendidikan dan Rehabilitasi  bagi  Tuna netra.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa  Pendidikan dan Rehabilitasi  tanpa program Orientasi dan Mobilitas ( OM )  di dalamnya , maka program tersebut BUKAN merupakan  Program Pendidikan dan Rehabilitasi bagi
Tuna netra. Begitu juga dengan  pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan Formal  yang secara sistematis
melaksanakan program bimbingan , pengajaran , dan latihan  , termasuk di dalamnya program  Orientasi dan Mobilitas (OM ) bagi  Tuna neta.

Program bimbingan , pengajaran , dan latihan  di sekolah  dalam rangka
membantu  anak tuna netra, agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal , baik menyangkut aspek  moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun  sosial .
Melalui program bimbingan , pengajaran , dan latihan, termasuk di dalamnya  orientasi dan mobilitas, anak tuna netra mendapat perhatian khusus dalam hal pengenalan lingkungan sekolah dan luar sekolah , agar anak tuna netra  memiliki kemampuan untuk berinteraksi  baik di lingkungan sekolah maupun  di luar sekolah , sehingga  mobilitas anak tuna netra juga lebih leluasa.

KESIMPULAN :
Akibat dari ketunanetraan  yang disandangnya , seorang  anak tuna netra mempunyai keterbatasan  dalam hal berorientasi  dan bergerak /pindah tempat  untuk mengenal lingkungannya.Hal tersebut akan  mempengaruhi  perkembangan dirinya seperti : perkembangan kognitif, perkembangan  akademik, perkembangan orientasi dan mobilitas  serta perkembangan sosial dan emosinya.Orientasi dan mobilitas sangatlah penting dikuasi  oleh tuna  netra.

Karena dengan dikuasainya orientasi dan mobilitas  dengan  baik,tuna netra  akan  lebih percaya diri  dalam bergerak,  karena  dia akan dapat bergerak dengan lebih leluasa, dengan rasa aman tanpa rasa was-was.
Dengan  merasa bebas dalam bergerak  akan mempermudah tuna netra untuk berinteraksi sosial di masyarakat, sehingga  pada gilirannya akanbaginya untuk memperoleh penghasilan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya ,  sehingga akan meningkatkan   kesejahteraan  bagi tuna netra.
Maka program Orientasi dan Mobilitas (OM )  sangatlah penting untuk diajarkan  bagi tuna netra , baik  di Lembaga Pendidikan  Formalmaupun  di tempat-tempat Rehabilitasi  bagi tuna netra. Orientasi dan Mobilitas (OM) merupakan  bagian yang  Integral  dalam Pendidikan  dan Rehabilitasi  bagi tuna netra.  Bahkan  dapat dikatakan bahwa pendidikan dan rehabilitasi  tanpa program Orientasi dan Mobilitas (OM)  di dalamnya , maka program tersebut  bukanlah merupakan  program  pendidikan dan rehabilitasi bagi tuna netra.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOMBA LKSN 2021